Sistem dan Prosedur Penatausahaan Penermaan

  1. Permendagri Penatausahaan Penerimaan By Rifal Dirwanto
  2. PENERIMAAN vs PENDAPATAN Deddi Nordiawan – http://www.RifalDirwanto.com Penerimaan Daerah Pendapatan Daerah Penerimaan Pembiayaan
  3. Ketentuan Umum
    • Semua penerimaan daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola dalam APBD.
    • Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau menerima pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
    • Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan.
    • Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.
  4. Pendapatan Daerah Bendahara Penerimaan Bendahara Penerimaan Pembantu Bank Pemerintah, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, Kantor Pos melalui Deddi Nordiawan – http://www.medinamultimitra.com
  5. Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan
    • PPKD menyerahkan SKP Daerah yang telah diterbitkan kepada Bendahara Penerimaan untuk veri f ikasi saat penerimaan pendapatan.
    • Pengguna Anggaran menyerahkan SKR kepada Bendahara Penerimaan untuk veri f ikasi saat penerimaan pendapatan.
    • Wajib Pajak/Wajib Retribusi menyerahkan uang (setoran pajak/retribusi). Bendahara Penerimaan kemudian memverifikasi penerimaan uang dengan SKP-Daerah/SKR yang bersangkutan. Setelah itu, Bendahara Penerimaan mengeluarkan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain yang Sah.
    • Bendahara Penerimaan kemudian melakukan penyetoran ke bank disertai STS yang telah disiapkan . Oleh Bendahara Penerimaan STS yang telah diotorisasi oleh bank dijadikan bukti pembukuan.
  6. Pendapatan Daerah Melalui Bendahara Penerimaan Pembantu
    • Dalam hal obyek pendapatan daerah tersebar atas pertimbangan kondisi geografis wajib pajak dan/atau wajib retribusi tidak mungkin membayar kewajibannya langsung pada badan, lembaga keuangan atau kantor pos yang bertugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bendahara penerimaan, dapat ditunjuk bendahara penerimaan pembantu.
    • Bendahara penerimaan pembantu mempertanggungjawabkan bukti penerimaan dan bukti penyetoran dari seluruh uang kas yang diterimanya kepada bendahara penerimaan.
  7. Pendapatan Daerah Melalui Bank Pemerintah Yang ditunjuk, Bank Lain, Badan, Lembaga Keuangan, dan/atau Kantor Pos
    • Kepala Daerah dapat menujuk bank, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos yang bertugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi bendahara penerimaan
    • Bank, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos menyetor seluruh uang yang diterimanya ke rekening kas umum daerah paling lambat satu hari kerja terhitung sejak uang diterima
    • Bank, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor pos bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui BUD
  8. Langkah-Langkah Teknis
    • PPKD menyerahkan SKP daerah kepada benda h a r a penerimaan dan wajib pajak
    • Pengguna Anggaran menyerahkan SKR Daerah kepada Bendahara Penerimaan dan Wajib Pajak/Retribusi.
    • Kasda menerima uang dari Wajib Pajak/Retribusi kemudian membuat Bukti Setoran dan Nota Kredit. Bukti Setoran diserahkan kepada Wajib Pajak/Retribusi sedangkan Nota Kredit diserahkan kepada BUD.
    • Bendahara Penerimaan akan menerima Slip Setoran/Bukti Lain yang Sahdari Wajib Pajak/Retribusi atau mendapatkan salinannya dari Bank (tergantung mekanisme yang diberlakukan) dan akan menggunakannya sebagai dokumen sumber dalam penatausahaan penerimaan bersama-sama dengan SKP-Daerah/SKR.
    • Bendahara Penerimaan
    • Bendahara Penerimaan Pembantu
  9. Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan
    • Bendahara penerimaan wajib mempertanggungjawabkan seluruh penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggung jawabnya secara:
      • Administratif  kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (melalui PPK SKPD)
      • Fungsional  kepada PPKD selaku BUD
    • Laporan Pertanggungjawaban penerimaan disampaikan kepada Pengguna Anggaran dan PPKD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
  10. Pihak Terkait (1)
    • 1. Bendahara Penerimaan , memiliki tugas sebagai berikut:
      • Melakukan penatausahaan penerimaan berdasarkan dokumen SKP Daerah, SKR, STS, dan Surat Tanda Bukti Pemabayaran/Bukti lain yang sah
      • Menyusun BKU Penerimaan, BKU Pembantu (Rincian Objek Penerimaan), dan Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian
      • Membuat SPJ Penerimaan dan lampiran-lampirannya , yaitu BKU, Buku Pembantu per rincian objek penerimaan, Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian, Bukti Penerimaan lain yang sah
      • Menyerahkan SPJ Penerimaan pada Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD (pertanggungjawaban administratif) dan kepada BUD (pertanggungjawaban fungsional)
      • 2. PPK SKPD , bertugas:
        • Menerima dan memverifikasi SPJ Penerimaan dari Bendahara Penerimaan.
        • Menyerahkan SPJ Penerimaan tersebut pada Pengguna Anggaran.
    • Pihak Terkait (2)
      • 3. Pengguna Anggaran , dengan tugas sebagai berikut:
        • Menerima SPJ Penerimaan dari PPK SKPD
        • Mengesahkan SPJ Penerimaan.
        • 4. Bendahara Umum Daerah , dengan tugas:
          • Menerima SPJ Penerimaan SKPD dari Bendahara Penerimaan
          • Memverifikasi, mengevaluasi, dan menganalisis SPJ Penerimaan dalam rangka rekonsiliasi penerimaan
          • Mengesahkan SPJ Penerimaan.

        Deddi Nordiawan – http://www.medinamultimitra.com

      • Langkah-Langkah Teknis (1)
        • Langkah 1
        • Bendahara Penerimaan melakukan penatausahaan penerimaan berdasarkan SKP Daerah/SKR, STS, dan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain yang Sah. Dari penatausahaan ini Bendahara Penerimaan menghasilkan:
          • Buku Kas Umum Penerimaan (halaman 5.4/4)
          • Buku Pembantu (rincian objek penerimaan) (halaman 5.4/5)
          • Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian (halaman 5.4/6)
        • Di samping itu, bila SKPD mempunyai Bendahara Penerimaan Pembantu maka Bendahara Penerimaan akan menerima SPJ Penerimaan Pembantu. SPJ tersebut kemudian diverifikasi, evaluasi, analisis untuk dijadikan sebagai bahan penyusunan pertanggungjawaban penerimaan.

        Deddi Nordiawan – http://www.medinamultimitra.com

        • Langkah 2
        • Berdasarkan dokumen-dokumen diatas Bendahara Penerimaan membuat dokumen SPJ Penerimaan. Kemudian SPJ Penerimaan diserahkan kepada PPK SKPD, selambat-lambatnya tanggal 7 bulan berikutnya, untuk dilakukan pengujian.
        • Laporan pertanggungjawaban penerimaan dilampiri dengan:
          • Buku kas umum
          • Buku pembantu per rincian objek penerimaan
          • Buku rekapitulasi penerimaan harian
          • Buku penerimaan lainnya yang sah

        Langkah-Langkah Teknis (2)

        • Langkah 3
        • PPK-SKPD menyerahkan SPJ Penerimaan kepada Pengguna Anggaran untuk disahkan. Pengesahan tersebut dinyatakan dalam Surat Pengesahan SPJ
        • Kemudian SPJ tersebut diserahkan kepada BUD selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya. (pertanggungjawaban fungsional).
        • Langkah 4
        • Dalam rangka rekonsiliasi penerimaan BUD melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas SPJ penerimaan yang diserahkan Pengguna Anggaran. Mekanisme dan tatacaranya diatur dalam peraturan kepala daerah.

        Langkah-Langkah Teknis (3)

      • Dokumen
        • SPJ Penerimaan Administratif (halaman 5.4/8)
        • SPJ Penerimaan Fungsional (halaman 5.4)
      • Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu
        • Bendahara penerimaan pembantu wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggung jawabnya. Penatausahaan atas penerimaan menggunakan:
        • a. Buku kas umum
        • b. Buku kas penerimaan harian pembantu
      • Langkah-Langkah Teknis
        • Langkah 1
        • Bendahara Penerimaan Pembantu melakukan penatausahaan penerimaan berdasarkan SKP Daerah/SKR, STS, dan Surat Tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain yang Sah. Dari penatausahaan ini Bendahara Penerimaan Pembantu menghasilkan:
          • Buku Kas Umum Penerimaan Pembantu
          • Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian Pembantu
        • Berdasarkan dokumen-dokumen di atas Bendahara Penerimaan membuat SPJ Penerimaan Pembantu. Kemudian SPJ Penerimaan Pembantu ini diserahkan pada Bendahara Penerimaan.
          • Langkah 2
          • Bendahara Penerimaan melakukan verifikasi, evaluasi, dan analisis atas SPJ Penerimaan Pembantu tersebut. Bila dinyatakan sesuai maka SPJ Penerimaan Pembantu dikonsolidasikan dalam proses penyusunan SPJ Penerimaan oleh Bendahara Penerimaan